Pages

Senin, 11 Januari 2010

Belajar dan Mengajar

Belajar
Belajar bagaikan air mengalir di sebuah sungai. Mengalir, dinamis, penuh resiko, dan menggairahkan.
Kesalahan, kreativitas, potensi,dan ketakjuban mengisi tempat itu.


Mengajar
Mengajar bagaikan “tukang bersih sungai” agar air dapat mengalir bebas hambatan. Mengangkat sampah, kotoran lain. Mengeruk lumpur, pasir. Memindahkan batu, kayu

Ketulusan hati, kesetiaan, kemesraan, kesabaran, cinta, sukacita, improvisasi, pengendalian diri memenuhi pekerjaan itu

Sabtu, 09 Januari 2010

Mengajar Pakai RPP Buatan Sendiri . . . .

Bagi seorang guru Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan perangkatnya bukanlah hal asing. Ibaratnya, seharusnya sudah menjadi makanan sehari-hari. Kenapa saya katakan “seharusnya”, pasalnya masih banyak temuan-temuan bahwa guru masih bingung, gak PD, takut salah, atau berpendapat bahwa RPP gak perlu toh sudah hapal materinya. Hasilnya guru tidak/kurang siap dalam mengajar, akibatnya tujuan pembelajaran jauh dari harapan.


Kalau alasan takut salah dijadikan sebagai alasan, tetap saja tidak bisa diterima 100%. Karena sudah sering diadakan sosialisasi pembuatan perangkat mengajar. Juga ditegaskan bahwa RPP tidak ada yang salah, asal akan sudah menggunakan bahan yang disediakan. Ibaratnya seorang koki yang diberi bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbunya, kemudian disuruh memasak sesuka hati. Asalkan tercipta masakan yang dapat dinikmati. Tak ubahnya seorang guru, guru diberi standart isi yang sangat jelas, ada Standart kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD), berdasarkan itu guru dipersilahkan mengolahnya menjadi RPP. Heeemmmm . . . . insyaAllah tidak sulit. Yang sulit kayaknya menumbuhkan kemauan itu sendiri.


Karena kemauan tidak ada, ada jalan pintas untuk mewujudkan tersedianya RPP. Yakni membeli saja lah. Toh . . . para penerbit buku pelajaran berlomba-lomba membuatnya. Semuanya menawarkan Silabus dan RPP berdasarkan kurikulum terbaru . . .


Tunggu dulu . . .

Kadang dan kerap terjadi, ternyata RPP hasil beli itu tidak sesuai dengan karakter guru, lingkungan sekolah, kemampuan siswa, juga ketersedian media. Jadi saya sebagai guru juga, sekarang lebih bisa menerima wejangan-wejangan para pengawas, dan pakar-pakar pendidikan. Bahwa RPP yang kita buat sendiri pasti lebih bagus daripada RRP buatan orang lain. Dimana RPP itu dibuat sesuai kondisi dan keinginan sendiri.


And its right!!! Saya sendiri telah mencobanya. Alhamdulillah hasil belajar siswa seperti apa yang saya harapkan. Prosesnya pun lebih enjoy dan lancar . . . .

So, tunggu apa lagi . . . buat rekan-rekan yang seprofesi dengan saya . . . yuk bikin RPP sendiri. Ini adalah bagian dari amanah pekerjaan, jangan nanti-nanti menunggu sertifikasi ^^

Rabu, 06 Januari 2010

Hujan


Lagi . . . Air hujan menampilkan konser gemericik riuhnya yang merdu.
Sekali-sekali gemuruh pun menggelegar ikut serta . . . bersama segenap alam bertasbih kepada-Nya . . .
Dan bertasbih semua makhluk-Mu . . . Tunduk . . . Mengharap Cinta dan Kasih-Mu -Opick-”